Sunday, September 22, 2013

Review kuliah Observasi (2)


Halo~ Kembali lagi dengan review perkuliah selasa kemarin
      Dalam pertemuan kuliah yang kedua dalam mata kuliah Psikodiagnostik II Observasi tgl 17 September 2013, membahas tentang etika dalam penelitian yang ditanyakan pada kuliah sebelumnya kepada kelompok 3. 
      Jadi kelompok 3 berusaha untuk mencari jawabannya dari buku yang berbahasa inggris lebih tepatnya buku Psychology edisi kelima oleh Wordman.
      Kode etik terhadap subjek dalam penelitian:
      1. Menghindari perasaan tidak nyaman atau tidak boleh hal yang bersifat menyakiti subjek.
      2. Sebelum melakukan penelitian harus meminta izin kepada subjek.
      3. Peneliti tidak boleh mengungkapakan nama asli subjek penelitian (tidak boleh di publish) hanya diperbolehkan menggunakan inisial.

Bagi yang mau melakukan penelitian mulai sekarang harus lebih berhati-hati dan menjaga kenyamanan subjeknya ya...

Selanjutnya dilanjutkan presentasi dari kelompok-kelompok yang membahas jurnal berjudul

“Penerapan Terapi Realitas untuk Membantu Coping-Stress pada Wanita Pekerja Seksual dengan HIV Positif"
      Rumusan masalahnya adalah:
·         Bagaimana efektifitas terapi realitas dalam mengatasi stress pada wanita pekerja seksual yang mengidap HIV positif?
·         Apa yang menjadi sumber stress pada wanita pekerja seksual yang mengidap HIV positif?
   
      Definisi coping-stress menurut Sarafino (dalam Maifrisco, 2008) adalah proses dimana individu melakukan usaha untuk mengatur situasi yang dipersepsikan adanya kesenjangan usaha dan kemampuan yang dinilai sebagai penyebab munculnya situasi stres.
       
      Hasil dari penelitiannya:
1.   Sumber stress pada WPS :
·        Perasaan berdosa/ bersalah dengan perilakunya
·        Tanggapan keluarga inti dan masyarakat sekitar
·        Kekhawatiran pada kematian
·        Kesakitan yang harus dirasakan
·        Perasaan takut ditinggal oleh pasangan
·        Keinginan untuk membentuk kehidupan rumah tangga dan memiliki keturunan
2.    Terpenuhinya beberapa perubahan kondisi perilaku yang diharapkan muncul :
·         Pola perilaku yang sehat
·         Memeriksakan kesehatannya secara rutin
·         Pola makan dan istirahat yang lebih baik
·         Kemampuan subjek untuk mengambil keputusan menceritakan kondisinya kepada calon pendamping
·         Melakukan coping-stress dengan metode active approach atau menghadapi realita yg dialami.

"Subjective Well-Being Anak dari Orang Tua Yang Bercerai"
      Untuk mengetahui dinamika psikologis subjective well-being anak dari orang tua yang bercerai.
      Hasil penelitian pada tiap subyek diuraikan berdasarkan urutan kronologis, yaitu pre, post 1, dan post 2.
1.   Kondisi pre menggambarkan keadaan subjective well-being subyek sebelum perceraian orang tuanya, yang mana ditemukan bahwa subyek memiliki tingkat subjective well-being yang cenderung rendah.
2.   Kondisi post 1 yaitu kondisi subyek setelah perceraian orang tuanya, menggambarkan subjective well-being yang masih memiliki kecenderungan rendah.
3.   Kondisi post 2 menggambarkan kondisi subyek setelah perceraian orang tuanya yang mana sudah terjadi peningkatan kualitas subjective well-being menjadi lebih baik.

"Analisis Gender pada Iklan Televisi dengan Metode Semiotika"
      Rumusan masalahnya adalah “Apakah iklan berimplikasi pada pengukuhan kembali nilai gender streotipe bila iklan yang bersangkutan memuat ideologi gender yang seksis?
      Hasil: Analisis Iklan Pond's White Beauty Baru
      Iklan ini merepresentasikan ideologi gender yang seksis, dimana perempuan diletakkan pada posisi subordinat yang harus memenuhi keinginan laki-laki agar tubuhnya diinginkan oleh laki-laki. Produsen (pengiklan) sengaja menciptakan citra kecantikan ideal ini agar dipakai oleh calon konsumen sebagai standar kecantikan pribadi calon konsumennya. Dengan demikian calon konsumen yang melihat iklan inipun akan menjadi konsumen aktif bagi produk ini.

"Studi Kasus: Dampak Psikososial Enuresis Pada Remaja Putri"
Tujuan : Untuk mengetahui dari dampak psikososial enuresis pada remaja putri, apakah ada faktor yang mempengaruhi dalam keseharian dalam kualitas hubungan subjek dengan orang tua, saudara dan teman sekolah.
Hasil:
Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa terdapat beberapa dampak psikososial yang dialami oleh subyek yang mengalami mixed enuresis yaitu :
1.    Hubungan dg orang tua yg tidak sedekat saudara-saudaranya.
2.    Mendapat labeling di rumah
3.    Ekspresi verbal yg cenderung kasar
4.    Orang tua beranggapan subjek semaunya sendiri dan susah diatur
5.    Sering mendapat ejekan

      Di Sekolah
1.    Sedikit memiliki teman
2.    Merasa tidak disukai dan ditolak keberadaannya
3.    Pasif pada saat pelajaran
4.    Mendapat bullying berupa ditertawakan, digunjingkan, dan diabaikan.
5.    Ada usaha untuk melakukan kontak sosial dengan teman-temannya namun diabaikan.

Kelemahan dari penelitian: hanya mengambil satu subjek. Sehingga memungkinkan kurang dalam informasi yang didapat dan informasi yang didapat tidak bervariasi.

Kelebihan: Peneliti menangani subjek dengan lebih detail karena hampir semua informasi tentang subjek memudahkan penelitian, memiliki waktu lebih untuk melakukan observasi dan memfokuskan pada satu subjek. Orang tua, teman, dan lingkungan subjek kooperatif dalam memberikan informasi. 


      Dalam kuliah ini juga dijelaskan beberapa cara yang disarankan oleh mas Seta dalam melakukan penelitian yaitu kita harus mencari fenomena terlebih dahulu sebelum memutuskan apa yang akan kita teliti.

      Setelah fenomena kita temukan barulah teori-teori psikologi kita cari untuk mempersenjatai kita dalam mengerjakan penelitian tersebut.




Sumber
 Jurnal Psikologi Volume 35, No. 2 Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada


No comments:

Post a Comment