Halo~ Kembali lagi
dengan review perkuliah selasa kemarin
Dalam pertemuan kuliah yang kedua dalam mata kuliah Psikodiagnostik
II Observasi tgl 17 September 2013, membahas tentang etika dalam penelitian
yang ditanyakan pada kuliah sebelumnya kepada kelompok 3.
Jadi kelompok 3 berusaha untuk mencari jawabannya dari buku
yang berbahasa inggris lebih tepatnya buku Psychology edisi kelima oleh
Wordman.
Kode etik terhadap subjek dalam penelitian:
1. Menghindari perasaan tidak nyaman atau tidak boleh hal yang
bersifat menyakiti subjek.
2. Sebelum melakukan penelitian harus meminta izin kepada
subjek.
3. Peneliti tidak boleh mengungkapakan nama asli subjek
penelitian (tidak boleh di publish) hanya diperbolehkan menggunakan inisial.
Bagi yang mau melakukan penelitian mulai sekarang harus lebih berhati-hati dan
menjaga kenyamanan subjeknya ya...
Selanjutnya dilanjutkan presentasi dari kelompok-kelompok yang membahas jurnal
berjudul
“Penerapan Terapi
Realitas untuk Membantu Coping-Stress pada Wanita Pekerja Seksual dengan HIV
Positif"
Rumusan masalahnya adalah:
· Bagaimana efektifitas terapi realitas dalam
mengatasi stress pada wanita pekerja seksual yang mengidap HIV positif?
· Apa yang menjadi sumber
stress pada wanita pekerja seksual yang mengidap HIV positif?
Definisi coping-stress menurut Sarafino (dalam Maifrisco,
2008) adalah proses dimana individu melakukan usaha untuk mengatur situasi yang
dipersepsikan adanya kesenjangan usaha dan kemampuan yang dinilai sebagai
penyebab munculnya situasi stres.
Hasil dari penelitiannya:
1.
Sumber stress pada WPS :
·
Perasaan berdosa/ bersalah dengan perilakunya
·
Tanggapan keluarga inti dan masyarakat
sekitar
·
Kekhawatiran pada kematian
·
Kesakitan yang harus dirasakan
·
Perasaan takut ditinggal oleh pasangan
·
Keinginan untuk membentuk kehidupan rumah
tangga dan memiliki keturunan
2. Terpenuhinya beberapa perubahan kondisi
perilaku yang diharapkan muncul :
·
Pola perilaku yang sehat
·
Memeriksakan kesehatannya secara rutin
·
Pola makan dan istirahat yang lebih baik
·
Kemampuan subjek untuk mengambil keputusan
menceritakan kondisinya kepada calon pendamping
·
Melakukan coping-stress dengan metode active
approach atau menghadapi realita yg dialami.
"Subjective Well-Being Anak
dari Orang Tua Yang Bercerai"
Untuk mengetahui
dinamika psikologis subjective well-being anak dari orang tua yang bercerai.
Hasil penelitian pada
tiap subyek diuraikan berdasarkan urutan kronologis, yaitu pre, post 1, dan
post 2.
1.
Kondisi pre
menggambarkan keadaan subjective well-being subyek sebelum perceraian orang
tuanya, yang mana ditemukan bahwa subyek memiliki tingkat subjective well-being
yang cenderung rendah.
2.
Kondisi post 1 yaitu
kondisi subyek setelah perceraian orang tuanya, menggambarkan subjective
well-being yang masih memiliki kecenderungan rendah.
3.
Kondisi post 2
menggambarkan kondisi subyek setelah perceraian orang tuanya yang mana sudah
terjadi peningkatan kualitas subjective well-being menjadi lebih baik.
"Analisis
Gender pada Iklan Televisi dengan Metode Semiotika"
Rumusan masalahnya adalah “Apakah iklan berimplikasi
pada pengukuhan kembali nilai gender streotipe bila iklan yang bersangkutan
memuat ideologi gender yang seksis?”
Hasil: Analisis Iklan Pond's White Beauty Baru
Iklan ini merepresentasikan ideologi gender yang seksis, dimana
perempuan diletakkan pada posisi subordinat yang harus memenuhi keinginan
laki-laki agar tubuhnya diinginkan oleh laki-laki. Produsen (pengiklan) sengaja
menciptakan citra kecantikan ideal ini agar dipakai oleh calon konsumen sebagai
standar kecantikan pribadi calon konsumennya. Dengan demikian calon konsumen
yang melihat iklan inipun akan menjadi konsumen aktif bagi produk ini.
"Studi
Kasus: Dampak Psikososial Enuresis Pada Remaja Putri"
Tujuan : Untuk
mengetahui dari dampak psikososial enuresis pada remaja putri, apakah ada
faktor yang mempengaruhi dalam keseharian dalam kualitas hubungan subjek dengan
orang tua, saudara dan teman sekolah.
Hasil:
Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa terdapat
beberapa dampak psikososial yang dialami oleh subyek yang mengalami mixed
enuresis yaitu :
1. Hubungan dg orang tua yg tidak sedekat saudara-saudaranya.
2. Mendapat labeling di rumah
3. Ekspresi verbal yg cenderung kasar
4. Orang tua beranggapan subjek semaunya sendiri dan susah diatur
5. Sering mendapat ejekan
Di Sekolah
1. Sedikit memiliki teman
2. Merasa tidak disukai dan ditolak keberadaannya
3. Pasif pada saat pelajaran
4. Mendapat bullying berupa ditertawakan, digunjingkan, dan
diabaikan.
5. Ada usaha untuk melakukan kontak sosial dengan teman-temannya
namun diabaikan.
Kelemahan dari
penelitian: hanya mengambil satu subjek. Sehingga memungkinkan kurang dalam
informasi yang didapat dan informasi yang didapat tidak bervariasi.
Kelebihan:
Peneliti menangani subjek dengan lebih detail karena hampir semua informasi
tentang subjek memudahkan penelitian, memiliki waktu lebih untuk melakukan
observasi dan memfokuskan pada satu subjek. Orang tua, teman, dan lingkungan
subjek kooperatif dalam memberikan informasi.
Dalam kuliah ini juga dijelaskan beberapa
cara yang disarankan oleh mas Seta dalam melakukan penelitian yaitu kita harus
mencari fenomena terlebih dahulu sebelum memutuskan apa yang akan kita teliti.
Setelah fenomena kita temukan barulah
teori-teori psikologi kita cari untuk mempersenjatai kita dalam mengerjakan
penelitian tersebut.
Sumber
Jurnal
Psikologi Volume 35, No. 2 Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada